Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Boeing 737 | |
---|---|
|
|
Tipe | Airliner |
Produsen | Boeing Commercial Airplanes |
Terbang perdana | 9 April 1967 |
Status | Active |
Pengguna | Southwest Airlines Lion Air Ryanair Continental Airlines Alaska Airlines |
Tahun produksi | 1968 – sekarang |
Jumlah produksi | 7,283 pada Agustus 2012 "Model Pesanan dan data Pengiriman." Boeing 737, Mei 2011. Dipantau: 2 Juli, 2011.</ref> |
Harga satuan | 737-100: US$32 million[1] 737 NG: US$74-94 million (2012)[2][3] |
Varian | Boeing T-43 Boeing 737 Classic Boeing 737 Next Generation |
Daftar isi |
Sejarah
Pada era 60-an, pesawat penumpang berkapasitas rendah dan jarak dekat didominasi oleh BAC 1-11 dan Douglas DC-9. Boeing ketika itu dapat dikatakan tertinggal dibanding dengan pesaing-pesaingnya dalam pembuatan pesawat berjarak dekat. Pada 1964, Boeing memulai program pembuatan 737 tetapi, untuk menghemat waktu Boeing menggunakan rancangan Boeing 707 dan Boeing 727 dalam pembangunan 737. Hal ini adalah satu kelebihan bagi 737 karena lebar fuselage 737 yang didesain ini mampu memuat enam tempat duduk, lebih satu dari BAC 1-11 dan Douglas DC-9.737-100 adalah desain pertama Boeing dan karena bentuknya yang pendek dan gemuk, Boeing menggelarkannya "FLUF" untuk 'Fat Little Ugly Fella' di mana pada masa yang sama, industri penerbangan memanggilnya 'Baby Boeing'. Seri -100 dan -200 dapat dibedakan dengan seri-seri yang lain dengan melihat kedudukan mesinnya yang bercantum dengan sayap pesawat. Manakala Pratt and Whitney JT8D adalah mesin asal untuk model ini
Penerbangan perdana 737 (sebuah pesawat seri 100) dilaksanakan pada 9 April 1967 dan penerbangan komersial pada Februari 1968 oleh Lufthansa. Bagi 737-200, penerbangan perdananya ialah pada 8 Agustus 1967. Akan tetapi, hanya 30 pesawat 737-100 saja yang digunakan.
Pada awal 1980, 737 mengalami perubahan yang besar, yaitu penggantian mesin 737 dari JT8D ke CFM International CFM56. Namun, mesin ini terlalu besar dibandingkan dengan JT8D, sehingga harus dipasang dibawah sayap. Bagian bawah mesin ini terpaksa diratakan untuk tujuan kelegaan tempat. 737-300 mulai beroperasi pada tahun 1984.
Pada 1990 pula, kemunculan Airbus A320 yang dilengkapi dengan teknologi tinggi merupakan satu saingan baru bagi 737. Dan pada tahun 1993 Boeing memulai pembangunan '737 - X Next Generation (NG)'. Program ini adalah untuk pembinaan seri -600, -700, -800 dan -900.
Dalam pembuatan NG ini, perubahan dilakukan dengan merancang sayap baru, peralatan elektronik yang baru dan rancangan ulang mesin pesawat. 737 NG dilengkapi dengan teknologi-teknologi dari Boeing 777, tingkap kokpit berteknologi tinggi, sistem dalaman pesawat yang baru (diambil dari 777), dengan penambahan berupa 'wingtip' sehingga menjadi sayap lawi yang mengurangi biaya bahan bakar dan memperbaiki proses 'take-off' pesawat. Pesawat 737 NG boleh dikatakan sebagai sebuah model baru kerana ciri-cirinya yang banyak berbeda dengan seri-seri yang lama.
Pada tahun 2001, Boeing membuat 737-900 yang mampu terbang lebih jauh dam menampung penumpang lebih banyak dari 707.
Pada varian terbaru, yaitu Boeing 737-900 ER (Extended Range), cockpitnya telah dilengkapi dengan HUD (Head Up Display). Peralatan ini biasanya dipakai pada pesawat militer / pesawat tempur. Fungsinya adalah untuk mempermudah pilot dalam menentukan kemiringan pesawat baik secara vertikal maupun horizontal. Pesawat ini menggunakan layar LCD yang terpadu dalam bentuk glass cockpit. Pesawat ini menggunakan Glass Cockpit secara menyeluruh. Sistem Glass cockpit ini dipercaya akan menjadi trend bagi pesawat-pesawat baru. Lion Air merupakan launch customer pesawat ini.
Di Indonesia, Boeing 737 merupakan "standar" armada bagi maskapai-maskapai di Indonesia. Hampir semua maskapai penerbangan di Indonesia pernah dan atau masih mengoperasikan 737, baik varian "original" (seri -200) varian "Classic" (seri -300, -400, dan -500), maupun "Next Generation" (seri -800 dan -900ER) Catatan: Varian 737 yang disebut di atas merupakan varian Boeing 737 yang pernah dan atau masih beroperasi di Indonesia.
Variasi
Seri-seri 737 dibagi menjadi empat kategori, yaitu:- Original: the 737-100 dan -200 (Dibangun dalam 1967 - 1988)
- Klasik: the 737-300, -400, dan -500 (Dibangun dalam 1983 - 2000)
- 'Next-Generation' (atau 737 NG): 737-600, -700, -800, dan -900 (Dibangun dari 1997 - )
- MAX(atau 737 MAX):737-7,-8,-9(terbang perdana tahun 2017)
- 737-100 — terkecil, model pertama
- 737-200 — seri -100 yang dipanjangkan untuk memenuhi pasaran Amerika Serikat
- variasi-variasi lain:
- 737-221 (Pan American World Airways)
- 737-222 (United Airlines)
- 737-233 (Air Canada)
- 737-2B7 (USAir)
- 737-500, 737-600 — seri pendek untuk -300 dan -700
- 737-300, 737-700 — model baru, seperti 737-200 yang dipanjangkan
- 737-400, 737-800 — seri yang dipanjangkan untuk digunakan untuk penerbangan ulang alik dan kegunaan korporat
- 737-900 dan 900X — versi terbaru yang dipanjangkan
- 737-700IGW, 737-800ERX — variasi untuk kegunaan militer(lihat #Variasi Militer).
- 'Boeing 737 MAX'(737-7,-8,-9)Varian terbaru dari Boeing 737.
Variasi Militer
737 juga terdapat di dalam beberapa variasi untuk kegunaan militer.- Boeing T-43, a 737-200 - digunakan untuk latihan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat(US Air Force).
- C-40 Clipper, sebuah 737-700 - untuk kegunaan U.S. Navy menggantikan C-9 Skytrain II.
- Boeing Wedgetail, sebuah 737-700IGW - Ini adalah versi Airborne Early Warning and Control berdasarkan 737 NG. Australia adalah pelanggan pertama diikuti dengan Turki, Korea Selatan, dan Italia.
- Multimission Maritime Aircraft (MMA), sebuah 737-800ERX - Pada 14 Juni 2004, Bahagian Sistem Pertahanan Terpadu Boeing berhasil mengalahkan Lockheed Martin di dalam saingan untuk menggantikan pesawat patrol maritim P-3 Orion. Pesanan pertama dari U.S. Navy adalah melebihi 100 diikuti dengan pesanan dari luar.
Statistik
- Kecepatan Terbang: Mach 0,74, 420 knot (nautika) (780 km/h) (Original & Klasik)
- Kecepatan Terbang: Mach 0,78, 440 kt (815 km/h) (NG)
- Mesin: 2 mesin turbofan, antara 64,4 kN sampai 117,3 kN per mesin
- Pratt & Whitney JT8D (100, 200)
- CFM International CFM56 (300, 400, 500)
- CFM International CFM56 (600, 700, 800, 900, 900X)
- Jangkauan jelajah maksimum:
- 3.050 mil laut (5.650 km) (600)
- 3.060 mil laut (5.670 km) (700, 800)
- 2.745 mil laut (5.080 km) (900)
- Jarak dari ujung sayap kiri ke ujung sayap kanan: antara 28,3 m sampai 34,3 m (93,0 kaki - 112,6 kaki) (36 m untuk sayap lawi bagi -700, -800, -900)
- Panjang:
- 31,2 m (102,5 kaki) (600)
- 39,5 m (129,5 kaki) (700, 800)
- 42,1 m (138,2 kaki) (900)
- Ketinggian ekor pesawat:
- 12,6 m (41,3 kaki) (600)
- 12,5 m (41,2 kaki) (700, 800, 900)
- Berat maksimum saat lepas landas(takeoff):
- 65.090 kg (143.500 lb) (600)
- 79.010 kg (174.200 lb) (700, 800, 900)
- Kapasitas: 85 hingga 189 penumpang
- Biaya: USD $44 juta hingga $74 juta menurut daftar harga 2004 [1]
- Autopilot, display, navigasi and sensor oleh Honeywell
- Fuselage Boeing Seksi 41, fuselage, dan sebagian besar bagian dibuat di Wichita, Kansas. Perakitan terakhir di Renton, Washington (Seattle-Renton), Washington.
Kecelakaan
Kecelakaan terakhir
- 3 Januari 2004 - Flash Airlines Penerbangan 604, sebuah 737-300 jatuh setelah lepas landas dari Sharm el-Sheikh, Mesir dengan korban seluruh penumpang dan awak sejumlah 148 orang. [2]
- 7 Februari 2005 - Kam Air Penerbangan 904, sebuah 737-200 jatuh di pegunungan sekitar 20 mil di sebelah timur Kabul, Afganistan dengan korban jiwa 96 penumpang dan 8 awak. [3]
- 14 Agustus 2005 - Helios Airways Penerbangan 522, sebuah 737-300 jatuh setelah dekompresi kabin dan awak kehilangan kesadaran, di sebelah utara Athena, dengan korban jiwa 122 penumpang dan awak.
- 23 Agustus 2005 - TANS Peru Penerbangan 204, sebuah 737-200 jatuh saat badai menerjang di hutan Peru, dengan korban jiwa 40 orang dari total 92 penumpang dan awak. [4]
- 5 September 2005 - Mandala Airlines Penerbangan 091, sebuah 737-200 jatuh di Medan, Indonesia, dengan korban 102 orang dari total 117 penumpang dan awak, ditambah dengan lebih dari 47 orang korban di darat. [5]
- 22 Oktober 2005 - Bellview Airlines Penerbangan 210, sebuah 737-200 jatuh sesaat setelah lepas landas dari Lagos, Nigeria, dengan korban seluruh 111 penumpang dan 6 awak.
- 29 September 2006 - Gol Transportes Aéreos Penerbangan 1907, sebuah 737-900 jatuh di sekitar hutan Amazon, setelah bertabrakan dengan sebuah pesawat jet korporat Embraer Legacy milik ExcelAir. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 154 tewas.
- 1 Januari 2007 - Adam Air Penerbangan 574, sebuah 737-400 jatuh di perairan Sulawesi. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 102 tewas.
- 7 Maret 2007 - Garuda Indonesia Penerbangan 200, sebuah 737-400 terbakar saat mendarat di Lapangan Udara Adi Sucipto Yogyakarta korban tewas 21 orang.
- 5 Mei 2007 - Kenya Airways Penerbangan 507, sebuah 737-800 jatuh di sekitar hutan Kamerun. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 114 tewas.
- 20 Agustus 2007 - China Airlines Penerbangan 120, sebuah 737-800 meledak setelah mendarat di Bandar Udara Naha, Okinawa, Jepang. Semua 165 penumpang dan awak pesawat selamat.
- 14 September 2008 - Aeroflot Penerbangan 821, sebuah 737-500 jatuh di Perm. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 88 tewas.
Statistik kecelakaan
- Salah Navigasi: 108 dengan korban jiwa 2802
- Lain-lain: 6 dengan korban jiwa 242
- Pembajakan pesawat: 96 dengan korban jiwa 325
- http://id.wikipedia.org/wiki/Boeing_737
Tidak ada komentar:
Posting Komentar