Halaman

Kamis, 27 Desember 2012

Airbus A330

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Airbus A330
Airbus logo.jpg
A300 · A310 · A320 · A330 · A340 · A350 · A380 · A400M
Airbus A330-200 Emirates A6-EAL.jpg
Emirates A330-200
 Tipe Pesawat sipil
 Produsen Airbus
 Terbang perdana 1992-11-02
 Diperkenalkan Januari 1994 dengan Air Inter
 Pengguna Delta Air Lines (32)
Emirates (29)
Qatar Airways (29)
Cathay Pacific (29)
 Jumlah produksi 927 (pada 30 November 2012)
 Harga satuan US$139.6 hingga $145.5m (2003)
A330-200F $175M (2007)
 Acuan dasar Airbus A300
 Varian Airbus A330 MRTT
Airbus A340
Airbus A330 Air Canada

Pesawat Airbus A330-300 milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia

Etihad Airways Airbus A330-200.
Airbus A330 merupakan sebuah pesawat terbang sipil komersial jarak-menengah-hingga-jauh berkapasitas besar, berbadan lebar. Pesawat ini dibuat pada waktu yang sama dengan Airbus A340 bermesin empat. Diperkirakan bahwa pesawat ini digantikan oleh Airbus A350. Pesawat ini dikembangkan dari [Airbus A300]], pesawat badan lebar perdana Airbus yang sangat sukses di pasaran

Daftar isi

Sejarah

Airbus menginginkan A330 untuk berkompetisi secara langsung dalam pasar ETOPS (Extended Twin-engine Operations), khususnya dengan Boeing 767.
Badan dan sayap A330 mirip dengan varian A340 yang lebih kecil, meskipun memiliki mesin yang berbeda. Rancangan dasar badan pesawat A330 diwariskan dari Airbus A300 dan menggunakan system fly by wire dan flightdeck dari Airbus A320. Kedua A330 dan A340 dirakit pada jalur perakitan akhir di Toulouse-Blagnac, Perancis.
Pada bulan April 2011, jumlah A330 yang dipesan mencapai 1,122 unit dan 780 pesawat telah dikirim.

Varian

Terdapat dua varian utama A330. A330-300 diluncurkan pada 1987 dengan penerbangan perdana pada 1993. A330-200 diluncurkan pada 1995, diperkenalkan pada 1998 dan muncul dengan versi penumpang, kargo dan tanker.

A330-200

Korean Air Airbus A330-200 di bandara Melbourne
Airbus mengembangkan varian A330-200 untuk menyaingi Boeing 767-300ER, yang pada saat itu giat melakukan penetrasi pasar. Hal ini disebabkan penjualan A330-300 yang kurang menggembirakan pada saat itu, serta permintaan maskapai akan pesawat yang lebih kecil dan jarak yang lebih jauh. A330-200 mirip dengan A340-200 atau merupakan versi pendeknya A330-300. Dengan penjualan A340-200 yang kurang (hanya 28 pesawat yang dibuat), Airbus memutuskan untuk menggunakan badan pesawat A340-200 dengan sayap dan mesin A330-300. Secara signifikan memperbaiki ekonomi pesawat dan membuat model tersebut makin populer daripada varian empat mesin.
sirip vertikalnya lebih tinggi daripada A330-300 untuk mengembalikan efektivitasnya karena pendeknya badan pesawat. Varian ini memiliki kapasitas bahan bakar tambahan dan, seperti A330-300, memiliki MTOW 233 ton. Jarak dengan 253 penumpang pada konfigurasi tiga kelas adalah 12,500 km (6,750 mil nautikal).
Mesin disediakan oleh dua mesin General Electric CF6-80E, Pratt & Whitney PW4000 atau Rolls-Royce Trent 700. Semua mesin diberi nilai ETOPS-180. Pengiriman pertama, kepada ILFC/Canada 3000, pada April 1998.
A330-200 telah terjual banyak sejak peluncurannya, menyaingi Boeing 767 dengan perbandingan 23 : 9 pada 2004. Sebagai hasilnya, Boeing telah meminta Rolls Royce dan GE untuk merancang mesin yang memungkinkan Boeing 787 Dreamliner lebih ekonomis 15% daripada A330-200.
A330-200 dapat disamakan dengan 767-400ER dan pada masa depan akan menyamai 787-9.

A330-200F

Selama kejayaan A300-600F dan A310F, Airbus memulai pemasaran turunan kargo A330-200 sekitar tahun 2000-2001, meskipun belum diluncurkan hingga saat itu.[1] A330-200F muncul pada Pertunjukan Udara Farnborough 2006 dan menerima go-ahead pada Januari 2007. Penerbangan perdananya telah berlangsung pada tanggal 5 November 2009.
A330-200F merupakan sebuah pesawat kargo berukuran sedang jarak jauh yang dapat mengangkut 64 ton kargo hampir 4,000 NM (7,400 km), atau 69 ton sejauh 3,200 NM (5,930 km). Pesawat ini memiliki sebuah sistem pemuatan kargo dek-utama serbaguna baru yang dapat mengangkut kontainer beserta kasur jerami. Beberapa pemuatan dilakukan pada dek utama, untuk 23 kasur jerami Side-by-Side (SBS), pada volume tinggi, komoditas bernilai tinggi atau pemuatan Single Row (SR) 16 kasur jerami (96”x 96”x125” SR) dan/atau sembilan kontainer AMA pada pasaran kargo.
Pesawat ini menggunakan dua mesin Pratt & Whitney PW4000 atau Rolls-Royce Trent 700.
Airbus telah menyetuji pemesanan 68 pesawat dari enam maskapai: Interpid Aviation Group (20), Guggenheim Aviation Partners (6), Flyington Freighters (12), Avion Aircraft Trading (8), Etihad Airways (3), MNG Airlines (2) dan ACT Airlines (2). Pengiriman dimulai pada 2009[2].
Pesawat kargo berbadan lebar lainnya adalah B767-300F, DC-10F, MD-11F, dan Boeing 777F.

A330-300

A330-300, yang melakukan penerbangan perdananya pada 1993, dibangun sebagai pengganti A300. Pesawat ini berdasar pada badan A300-600 yang dipanjangkan tetapi dengan sayap, penyeimbang dan perangkat lunak terbang-dengan-kabel baru.
A330-300 mengangkut 295 penumpang dalam konfigurasi kabin tiga-kelas (335 dalam 2 kelas dan 440 dalam kelas tunggal) dengan jarak 10,500 km (5,650 NM). Pesawat ini memiliki kapasitas kargo besar, dapat disamakan dengan Boeing 747 pertama. Beberapa maskapai melakukan penerbangan kargo tengah malam setelah penerbangan penumpang pada siang hari.
Pesawat ini menggunakan dua mesin General Electric CF6-80E, Pratt & Whitney PW4000 atau Rolls-Royce Trent 700, kesemuanya diberi nilai ETOPS-180. US Airways merupakan maskapai peluncur di Amerika Serikat dengan semibilan A330-300.
A330-300 dapat disamakan dengan Boeing 777-200 dan McDonnell Douglas MD-11, yang kini sudah tidak diproduksi lagi.

A330 MRTT

Versi Multi-Role Transport and Tanker (MRTT) dari A330-200 menyediakan pengisian bahan bakar terbang dan angkutan strategis. Hari ini, pesawat tersebut telah dioperasikan oleh Australia, Arab Saudi, UEA dan UK. KC-30, sebuah turunan dari A330 yang mirip dengan MRTT, menandatangani kontrak KC-X dari Angkatan Udara Amerika Serikat untuk 179 pesawat bahan bakar dan menggantikan armada KC-135nya. EADS ditempatkan bersama Northrop Grumman untuk pembelian tersebut, menyaingi KC-767.

Spesifikasi

Airbus A330-200 milik Garuda Indonesia
Bmi A330-200 mengantri untuk lepas landas di Bandar Udara London Heathrow
Air Canada Airbus A330-300.
Dimensi pesawat A330-200 A330-300
Panjang seluruhnya 58.8 m 63.6 m
Tinggi (hingga ekor horizontal) 17.40 m 16.85 m
Diameter badan 5.64 m
Lebar kabin maks. 5.28 m
Panjang kabin 45.0 m 50.35 m
Panjang sayap (geometris) 60.3 m
Luas sayap (referensi) 361.6 m²
Lambaian sayap (25% chord) 30 derajat
Roda dasar 22.2 m 25.6 m
Jalur roda 10.69 m
Data operasi dasar
Mesin dua CF6-80E1 atau PW4000 atau RR Trent 700
Jarak 303-320 kN
Kursi penumpang 253 (3-class) / 293 (2-class) 295 (3-class) / 335 (2-class)
Jarak (maks. penumpang) 6,749 NM (12,500 km) 5,669 NM (10,500 km)
Kecepatan Mach 0.82 (541 mph, 470 knot, 871 km/h pada ketinggian 35,000 ft)
Kecepatan maks. Mach 0.86 (568 mph, 493 knot, 913 km/h pada ketinggian 35,000 ft)
Lepas landas pada MTOW 2,220 meter/7300ft 2,500 meter
Volume bentuk (standar/opsi) 19.7 / 13.76 m³
Berat pesawat
Berat ramp maks. 230.9 (233.9 ) t
Berat lepas landas maks. 230 (233) t
Berat pendaratan maks. 180 (182) t 185 (187) t
Berat maks. tanpa bahan bakar 168 (170) t 173 (175) t
Kapasitas bahan bakas maks. 139,100 l 97,170 l
Berat kosong 119.6 t 122.2 (124.5) t
Muatan volumetrik 36.4 t 45.9 t

Pengiriman A330

2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000 1999 1998 1997 1996 1995 1994 1993 1992 1991
39 62 56 47 31 42 35 43 44 23 14 10 30 9 1 0 0

Insiden

(pada 2011)
  • Kecelakaan lainnya: 5 dengan total 0 kematian
    • Pada 24 Juli 2001, 2 SriLankan Airlines A330-243 dihancurkan oleh pemberontak Macan Tamil di Bandar Udara Internasional Bandaranaike Colombo, Sri Lanka, bersama dengan sebuah Airbus A320-200, Airbus A340-300 dan sebuah skuadron pesawat militer. Dua pesawat lainnya, A320 dan A340 juga mengalami kerusakan tetapi telah diperbaiki.[3]
    • Pada 24 Agustus 2001, Air Transat, Penerbangan 236, sebuah A330-243, mencetak rekor terbang terlama di dunia dengan sebuah pesawat jet yang mengalami kehabisan bahan bakar di atas Atlantik. Kesalahan manusia dan jarangnya pengecekan komputer otomatis mengalihkan anggapan kru pesawat mengenai penyebab habisnya bahan bakar adalah pipa bahan bakar yang bocor karena kurangnya perawatan. Pesawat ini terbang tanpa mesin menyala selama setengah jam dan mengarungi 65 NM (120 km) menuju bandara di Azores (Portugal) untuk mendarat darurat. Tidak ada yang terluka, tetapi pesawat mengalami beberapa kerusakan struktural dan ban bocor. Pesawat tersebut, beregistrasi C-GITS, masih diterbangkan oleh Air Transat.
    • Pada 18 Juli 2003, B-HYA, sebuah Dragonair A330-342 mengalami turbulensi yang dikaitkan dengan Badai Tropis Koni di Laut Cina Selatan, selama penerbangan KA060 dari Kota Kinabalu menuju Hong Kong. 12 awak kabin dan 3 penumpang terluka, termasuk 2 awak terluka parah, tetapi tidak ada yang tewas. Pesawat ini mendarat mulus di Bandar Udara Internasional Hong Kong. Hong Kong Civil Aviation Department B-HYA Accident Investigation Report
    • Pada 25 Desember 2009, Umar Farouk Abdulmutallab (yang kemudian diketahui adalah anggota Al-Qaeda seorang penumpang Northwest Airlines Penerbangan 253, sebuah A330-300, berusaha meledakkan pesawat tersebut dengan bom yang terdapat di celana dalamnya. Usaha tersebut dapat digagalkan.
    • Pada 13 April 2010, sebuah A330-300 milik Cathay Pacific beroperasi sebagai Penerbangan 780 dari Surabaya, Indonesia, dengan 309 penumpang dan 13 kru, mendarat darurat di Bandar Udara Internasional Hong Kong akibat masalah pada kedua mesinnya. Karena pengereman yang kuat sebagai akibat mendarat dengan kecepatan tinggi, beberapa ban pecah. Delapan penumpang terluka. Laporan sementara menyatakan bahwa pesawat tersebut diisi dengan bahan bakar yang tercemar di Surabaya, yang menyebabkan katup mesin macet.
Pembajakan: 2 dengan total 1 kematian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar